SHARING SESSION “TRANSFORMASI DIGITAL INDUSTRI TRANSPORTASI MELALUI OPTIMALISASI MANAJEMEN BIG DATA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN TRANSPORTASI”
Narasumber : Bapak Dr. Hananto Prakoso (Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat)
Kegiatan Sharing Session dibuka oleh Direktur Politeknik Transportasi Darat Bali, Bapak Dr. Ir. I Made Suraharta, S.T., S.SiT., M.T., IPM. Bapak Direktur menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-sebarnya atas ilmu luar biasa yang diberikan oleh narasumber kepada Politeknik Transportasi Darat Bali mengenai pemanfaatan Big Data dalam Dunia Transportasi. Diharapkan dengan ilmu yang diberikan melalui kegiatan sharing session ini dapat menambah wawasan serta pengalaman bagi para audiens mengetai Big Data.
Sesi selanjutnya diisi dengan pemaparan materi oleh narasumber yang dipandu oleh Bapak Adrian Pradana, S. T., M.SI. sebagai moderator. materi yang disampaikan oleh narasumber bertema “Pemanfaatan Big Data Transaksi Dan Location Base Service Dalam Rangka Memperbaiki Proses Perencanaan Transportasi” . Materi yang disampaikan mencakup pengertian mengenai big data transaksi, location base service. perubahan paradigma mengenai cara pengumpulan data yang awalnya manual ke arah yang lebih valid dengan memanfaatkan big data. serta output yang didapat dari big data yang kemudian dimanfaatkan sebagai acuan dalam pembangunan transportasi.
Digital Industri Transportasi Melalui Optimalisasi Manajemen Big Data untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Transportasi :
Big data transaksi merupakan kumpulan data yang dihasilkan dari aktivitas transaksi dalam sistem bisnis atau layanan. Location base service adalah layanan yang menyediakan informasi atau fungsi yang bergantung pada lokasi geografis dari pengguna. Contoh databese MRT, Transjakarta yang memiliki jumlah data masuk ribuan perharinya. Referensi “location-base services (LBS) Data for transit planning and operations. Perubahan paradigma : Transfortasi digital penyiapan data pergerakan. Semula berupa survei primer (home interview/road side interview survey) : menjadi analisis big data (database, aplikasi dan data scientist).
Bagaimana merubah paradigma : Sumber daya manusia yang berkompeten (penyiapan data scientist), Penyiapan aplikasi (open source R, SAS 9.4), Penarikan big database (Operator angkutan umum dan seluler).
Dampak, Output : tersedianya matriks asal tujuan (stasiun-stasiun, desa-desa, provinsi-provinsi. Outcome : kapasitas dan layanan infrastruktur transportasi menjadi lebih tepat guna.
Pengetahuan mengenai big data berbasis telpon seluler dalam menentukan pergerakan masyarakat diciptakan dikarenakan survei awal untuk menentukan data primer memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar, dan kevalidan datanya yang tidak terlalu dapat dipercaya karena menggunakan sample.
Hasil dari data asal tujuan di big data ini digunakan untuk penentuan infrastruktur transportasi yang diperlukan (misal daerah dengan mobilitas tinggi di jakarta maka dibangunlah MRT).
Pemanfaatan Big Data yang sangat membantu dalam sektor transportasi. Salah satunya dalam membantu pembuatan data asal tujuan yang berperan dalam penentuan pembangunan infrastruktur dan penentuan rute transportasi yang ideal.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab oleh para narasumber dan audiens. serta kegiatan terakhir diisi dengan penyerahan sertifikat dan sesi poto Bersama.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mampu memperluas wawasan para audience terkait pemanfaatan big data dalam dunia transportasi untuk penentuan pembangunan infrastruktur transportasi yang lebih baik.
materi narasumber bisa diakses pada tauran berikut :